Gaza dan Israel Lanjutkan Hidup Meski Genjatan Senjata Selesai – Awal bulan agustus 2022 kemarin yaitu tepat di tanggal 7 bantuan untuk korban gencatan senjata yang terjadi antara wilayah israel dan juga palestina islamic jihad atau pij mulai disalurkan melalui kibbutz nirim. Dimana lokasi yang ada di wilayah israel selatan ini terletak di beberapa kilometer jalur gaza sendiri. Tentunya proses penyaluran bantuan di wilayah tersebut merupakan suatu hal yang sangat suliit untuk dilakukan oleh mereka.
Hal ini turut diperjelas oleh michal rahav bahwa proses pendistribusian bantuan tersebut yang tengah dilakukan tersebut begitu sulit karena jeda peringatan sirine yang begitu singkat dan juga intensitasnya sendiri. Michal rahav yang merupakan salah seorang wanita berusia 45 tahun tersebut lantas menghabiskan tiga harinya berlindung di dalam rumah beserta dengan ketiga anaknya dan dua ekor anjingnya.
Dimana saat itu mortir atau peringatan terjangan roket dari gaza mengarung begitu keras. Sehingga hal tersebut juga menjadi salah satu alasan bahwa tidak sedikit tetangganya yang telah meninggalkan lokasi kibbutz nirim di awal serangan lalu. Namun lain halnya dengan Michal rahav dan juga anggota keluarganya untuk tetap bertahan menghadapi peristiwa tersebut.
Di sisi lain Michal rahav juga turut membagikan kisah pilunya dalam menghadapi situasi serupa di beberapa tahun terakhir. Dimana dirinya waktu itu begitu ingat bahwa pada pukul 10 malam semua anggota keluarganya merasa gelisah dan yang diinginkan bahwa seluruh kejadian tersebut bisa segera berakhir. Di isisi lain, adele raemer turut menyatakan bahwa tidak ada yang terbiasa untuk berjalan di sekitar rumahnya sendiri.
Sebab hanya dari nol sampai 10 detik saja semua orang berlarian menuju area yang dirasa aman. Sehingga dapat dikatakan juga bahwa semua orang merasa tertekan dan dihantui oleh peristiwa tersebut setiap harinya. Selain itu, adele raemer juga turut menyatakan bahwa dirinya mengingat kejadiaan saatu semuanya begitu berbeda. Dimana waktu itu pernah terjadi pada tahun 1980an yang mana rumah yang ditinggalinya tersebut dibangun oleh warga gaza yang datang untuk mencari uang di israel.
Sedikit menengok ke belakang, tepatnya pada tanggal 5 agustus 2022 kemarin diluncurkan sebuah operasi militer yang bernama breakking down. Dimana operasi militer itu tadi tidak lain dilakukan oleh pasukan israel sendiri tentunya. Akibatnya salah seorang komandan senior pij atau palestina islamic jihad yang ada di gaza tersebut tewas.
Hal tersebut tidak lain karena serangan armada udara yang dilakukan sebagai pendahuluan ketika operasi militer tersebut sedang berlangsung. Di awal minggu yang sama israel juga telah mendapatkan ancaman dari kelompok pasukan militan. Dimana satu itu mereka sedang menangkap salah seorang pemimpin senior pasukan islamic jihad atau pij yang berada di bagian tepi barat.
Sejak bulan mei 2022 kemarin eskalasi tersebut merupakan salah satu hal yang begitu serius. Dimana israel dan juga hamas yang menjadi kelompok militan tersebut menguasai wilayah gaza. Bahkan mereka melakukan perang sampai dengan 11 hari lamanya. Setidaknya kurang lebih ada 1175 buah roket yang ditembakkan oleh pij tadi ke wilayah tersebut.
Yair lapid selaku perdana menteri israel tersebut justru malah memuji operasi miiliter yang terjadi tersebut merupakan sebuah bentuk keberhasilan bagi mereka sendiri. Dimana pada hari senin tanggal 8 agustus 2022 kemarin ada 3 buah jejak pendapat yang ditayangkan oleh saluran berita israel. Singkatnya isi berita yang ditampilkan tersebut menunjukkan respon yang semakin naik peringkatnya terhadap dukungan dari operasi militer itu tadi.
Salah seorang jurnalis di harian haaretz yang bernama amir tibon sendiri mengungkapkan bahwa di gaza tepatnya akhir pekan ini justru yair lapid memperoleh rasa penghormatan. Dimana hal tersebut berasal dari kebanyakan warga israel yang mengambil inisiatif sendiri. Hal mereka lakukan terlebih dahulu jika dibandingkan dengan hanya menunggu pihak lain untuk aktif lalu meresponnya.
Warga akhirnya mulai bermunculan setelah 3 hari lamanya ada tembakan dan juga serangan udara dari pasukan militer israel. Dimana para warga tersebut berada di beberapa kilometer melintasi perbatasan yang ada di jalur gaza ketika selama hari lamanya militer pasukan israel menyatakan bahwa mereka telah menyerang wilayah jalur gaza sebanyak lebih dari 170 sasaran.
Dua pasukan militan, seorang anak, dan juga 5 orang warga sipil dikabarkan telah tewas pada sabtu malam tepatnya pada tanggal 6 agustus 2022 kemarin. Hal ini tidak lain diakibatkan karena serangan udara yang sebelumnya ditargetkan oleh pasukan militer itu tadi. Selain itu hal tersebut ternyata juga telah menewaskan salah seorang senior komandan pasukan islamic jihad kedua.
Salah seorang warga yang bernama mohammed shaath menegaskan bahwa di jalur gaza selatan tepatnya di wilayah rafah ada sebuah kawah yang muncul karena diakibatkan serangan udara lalu. Dimana hal tersebut tampak begitu jelas di tengah permukiman warga setempat. Mohammed shaath sendiri juga ikut menambahkan harapannya bahwa semoga ke depannya kehidupan di wilayah tempatnya tinggal tersebut bisa berubah menjadi lebih baik.
Hal ini tidak lain karena semasa hidupnya mohammed shaath sering berada dalam lingkaran perang. Mulai dari tahun 2008, 2012, 2014, 2021, dan juga 2022 sekarang yang mana usia mohammed shaath saat ini telah menginjak 24 tahun. Mau tak mau dirinya harus tetap berjuang untuk bertahan hidup di tengah gempuran tersebut dan juga kondisinya yang tidak mempunyai apa-apa seperti saat ini karena perang sangat mempengaruhi kehidupan mereka semua.